kebijakan deviden
adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahan akan dibagikan kepada
pemegang saham sebagai bentuk deviden atau akan ditahan dalam bentuk laba
ditahan guna pembiayaan investasi di masa datang.
Apabila
perusahaan memilih untuk membagikan laba sebagai sebagai deviden, maka akan
mengurangi laba yang ditahan dan
selanjutnya mengurangi total sumber dana intern atau internal linanacing.
sebaliknya jika perusahaan memilih untuk memilih untuk menahan laba yang
diperoleh, maka kemampuan pembentukan dana intern akan semakin besar.
Beberapa faktor penting yang mempengaruhi
kebijakan deviden adalah kesempatan investasi yang tersedia, ketersedian dan
biaya modal alternatif, preferensi pemegang saham untuk menerima pendapatan
saat ini atau menerimanya di masa datang.
Modigliani-miller(MM) berpendapat bahwa
nilai perusahaan ditentukan oleh earning poewer dari asset perusahaan. dengan
demikian nilai perusahaan ditentukan oleh keputusan investasi.
MM membuktikan pendapatnya secara
matematis dengan berbagai ansumsi:
1. pasar modal yang sempurna dimana
semua investor bersikap rasional.
2. tidak ada pajak perseorangan dan
pajak penghasilan perusahaan.
3. tidak ada emisi atau flotation cost
dan biaya transaksi.
4. deviden tidak berpengaruh terhadap biaya
modal sendiri perusahaan.
5. informasi tersedia untuk setiap
individu terutama yang menyangkut tentang kesempatan
Faktor – faktor yang sesungguhnya
terjadi dan harus dianalisis dalam kaitannya denga kebijakan deviden.
1.Kebutuhan Dana Perusahaan.
2.Likuiditas
3.Kemampuan Meminjam
4.Keadaan Pemegang Saham
.
5.Stabilitas Dividen
Stock
dividen adalah pembayaran tambahan saham (dividen dalam bentuk saham) kepada
pemegang saham. Bagi investor dengan adanya stock dividen ini maka ia tidak
memperoleh apa-apa.
Stok split adalah pemeahan nilai nominal
saham kedalam nilai nominal yang lebih kecil. Dengan demikian jumlah lembar
saham yng beredar akan meningkatkan proporsional dengan penurunan nilai nominal
saham. Tujuan stock split adalah menempatkan harga pasar saham dalam trading
range tertentu.
Perngertian persediaan mencakup pengertian
yang sagat luas, mencakup persediaan
yang terdapat dalam perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur. Ditinjau dari
segi neraca persediaan adalah barang-barang atau bahan yang masih tersisa pada
tanggal neraca, atau barang – barang yang akan segera dijual, digunakan atau
diproses dalam periode normal perusahaan.
Perusahaan
jasa persediaan biasanya timbul seperti:
persediaan bahan pembantu atau persediaan habis pakai, yang termasuk didalamnya
adalah kertas,karbon,stampel,tinta,buku kuitansi,meterai. Sedangkan perusahaan manufaktur jenis perusahaannya meliputi
persediaan bahan pembantu, persediaan
barang jadi, persediaan barang dalam proses dan persediaan bahan baku.
Terdapat
empat metode untuk menentukan persediaan:1. identifikasi secara spesifik adalah
cara mengidentifakasi biaya-biaya yang secara spesifik melekat pada persediaan.
2.first in first-out (FIFO)adalah mengasumsikan bahwa persediaan yang pertama
diganti dengan persediaan yang baru. 3.last-in
first-out (LIFO) adalah harga pokok produksi ditentukan oleh persediaan
yang terakhir masuk, sementara persediaan akhir teriri atas persediaan yang masuk
lebih awal. 4. rata-rata tertimbang atau weighted average adalah metode
menentukan besarnya persediaan dengan cara mengalikan rata-ratatertimbang
dengan setiap jenis persediaan.
Terdapat tiga jenis biaya yang berkaitan
dengan persediaan yang harus dipertimbangkan dalam menentukan persediaan yang
optimal yaitu 1.biaya pesan (ordering costs) adalah semua biaya yang timbul
sebagai akibat pemesanan. 2. Biaya simpan (carrying costs) adalah mencakup
semua biaya yang dikeluarkan untuk menyimpan persediaan selama periode
tertentu.biasanya ditunjukkan dengan persentase atas harga beli persediaan itu.
3. Biaya kehabisan bahan adalah timbul pada saat perusahaan tidak dapat Faktor
penentuan besarnya persediaan pengaman adalah perkiraan penggunaan di masa yang
akan datang dan Lead
time. Konsekuensi adanya persediaan pengamanan yang besar adalah timbulnya
biaya simpan yang tinggi. Just in time
pengedalian merupakan salah satu system pengendalian yang ekstrim untuk
meminimumkan persediaan. Semua itu sangat tergantung oleh type proses produksi
dan juga supplier. Metode just in time digunakan untuk mensinkronkan kecepatan
bagian produksi dengan bagian pengiriman.
System pengendalian ABC.
A. mncakup kelompok barang yang sangat
penting untuk diawasi dengan seksama. B. mencakup barang –barang yang
relatif kurang penting. C. mencakup
secara kuantitas besar tetapi dari segi nili relatif kwcil dibandingkan A.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar